Diduga Meninggal Tidak Wajar, Keluarga Desak Otopsi Jenazah Defi Retno Meski Sudah 6 Bulan Dimakamkan

Melansir dari MabesNews.com

Banjarnegara (30/06/2025) -Suara Rakyat Bawah

 

Kematian tragis Defi Retno Winasih, warga Desa Pingit Lor, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, yang ditemukan tak bernyawa di kontrakan tempat tinggalnya di Kosambi, Kabupaten Tangerang pada Rabu (18/12/2024) lalu, kini kembali mencuat. Keluarga menilai kematian Defi penuh kejanggalan dan mendesak dilakukan otopsi, meskipun jasad korban telah dikubur selama enam bulan.

 

Melansir dari MabesNews.com, keluarga korban, khususnya sang ayah Setyo Harsono, menaruh curiga bahwa kematian putrinya bukan akibat kecelakaan biasa seperti yang sempat disampaikan oleh pihak suami—yakni tersengat listrik. Dugaan itu diperkuat dengan kondisi jenazah saat ditemukan: mulut berbusa, terdapat lebam di bagian punggung hingga paha, serta adanya luka gores di area sensitif.

 

“Ini sangat janggal. Sehari sebelum meninggal, anak saya masih sehat dan tetap masuk kerja. Tapi sore itu dijemput paksa oleh suaminya. Keesokan paginya sudah ditemukan meninggal dalam kondisi mengerikan,” ungkap Setyo Harsono saat ditemui di kediamannya di Banjarnegara, Kamis (26/6/2025), meski dalam kondisi kesehatan yang menurun.

 

Kecurigaan makin kuat ketika diketahui bahwa pihak suami, melalui seseorang bernama Solikhun yang dikenal sebagai rekan spiritualnya, langsung menolak otopsi dengan alasan korban meninggal karena kesetrum. Padahal, pihak perusahaan tempat korban bekerja, yakni PGJ WATCHES milik Koh Wijaya, dikabarkan siap menanggung seluruh biaya otopsi.

 

Tak tinggal diam, keluarga pun menggandeng DPC IKADIN Banjarnegara untuk mendampingi secara hukum. Ketua DPC IKADIN Banjarnegara, Harmono, SH, MM, telah berkoordinasi dengan Polsek Teluknaga yang menangani kasus ini. Saat ini, pihaknya tengah mengupayakan pembukaan kembali penyelidikan atas dugaan tindak kekerasan atau pembunuhan terhadap korban.

 

“Dugaan kami kuat. Ada rekaman video cekcok korban dengan suaminya, lalu ditemukan meninggal dengan luka mencurigakan. Bahkan HP korban yang mungkin menyimpan bukti, kini terkunci dan perlu ditindaklanjuti oleh ahli ITE,” tegas Harmono.

Harmono, SH, MM

Menurut keterangan warga sekitar, Defi dikenal sebagai pribadi yang baik dan tidak pernah terlibat konflik. “Dia hanya berkegiatan di sekitar kontrakan. Tidak ada masalah dengan tetangga. Makanya kami sangat terkejut saat mendengar kabar kematiannya,” ujar salah satu tetangga kontrakan.

 

Kronologi mencatat bahwa jenazah ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB oleh tetangga yang hendak berangkat kerja bersama korban. Sebelumnya, sekitar pukul 06.00 WIB, suami korban diketahui telah lebih dulu meninggalkan kontrakan.

 

Pihak keluarga menyatakan siap menempuh jalur hukum untuk menggali kebenaran yang selama ini ditutup-tutupi. Mereka meminta otoritas kepolisian melakukan ekshumasi dan otopsi terhadap jenazah Defi Retno Winasih, demi kepastian hukum dan rasa keadilan.

 

“Saya hanya ingin tahu yang sebenarnya. Apakah anak saya benar-benar meninggal karena kesetrum atau dibunuh. Jangan biarkan kasus ini menguap begitu saja,” pungkas Setyo Harsono penuh haru.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *