Umum  

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Ganggu Penerbangan ke Bali, Bandara di Maumere Ditutup Sementara

Ilustrasi Gunung Lewotobi Laki laki, dok. Suara Rakyat Bawah

NTT – 22 Juni 2025 – Suara Rakyat Bawah,

Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meningkat dan menyebabkan gangguan signifikan terhadap jadwal penerbangan di kawasan Indonesia Timur, termasuk ke destinasi wisata utama seperti Bali. Sejumlah maskapai penerbangan terpaksa membatalkan dan menunda sejumlah rute akibat sebaran abu vulkanik yang membahayakan keselamatan penerbangan.

Pihak Otoritas Bandara El Tari Kupang dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali melaporkan bahwa abu vulkanik dari erupsi yang terjadi sejak Sabtu malam telah mencapai ketinggian lebih dari 4.000 meter, dan mengarah ke barat laut, menimbulkan risiko serius bagi penerbangan domestik dan internasional.

Bandara Frans Seda di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditutup sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Keselamatan penumpang dan kru penerbangan menjadi prioritas utama kami. Seluruh jadwal penerbangan yang terdampak sedang dalam proses penyesuaian,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, dalam keterangan tertulis.

Akibat gangguan ini, ratusan penumpang di beberapa bandara mengalami keterlambatan dan harus menjalani proses penjadwalan ulang. Beberapa maskapai menawarkan opsi refund penuh atau reschedule tanpa biaya tambahan.

Sementara itu, PVMBG mencatat bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada status Siaga (Level III). Masyarakat sekitar gunung diminta tetap waspada dan tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak kawah.

Pemerintah daerah, BNPB, dan instansi terkait telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi termasuk penyediaan tempat pengungsian dan distribusi masker kepada warga terdampak abu vulkanik.

Pihak pariwisata Bali menyatakan bahwa meskipun penerbangan terganggu, sektor wisata tetap berjalan dengan penyesuaian. Wisatawan diminta untuk terus memantau perkembangan informasi dari otoritas resmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *