Umum, Umum  

GMBI Hadir untuk Rakyat: Slamet Wahyudi Antar Langsung Pasien Berobat ke RS Margono

Purwokerto, 26 Mei 2025 — Suara Rakyat Bawah

Di tengah hiruk-pikuk dinamika sosial dan ekonomi yang semakin kompleks, kepedulian terhadap sesama tetap menjadi nilai luhur yang tak tergantikan. Hal inilah yang menjadi landasan kuat bagi LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dalam menjalankan setiap kiprah sosialnya. Kali ini, Ketua GMBI Distrik Banjarnegara, Slamet Wahyudi, kembali menunjukkan wujud nyata pengabdian dengan turun langsung mengantarkan seorang pasien warga kurang mampu untuk berobat ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto.

Kegiatan sosial tersebut dilaksanakan pada pagi hari, dengan pendampingan penuh dari anggota GMBI. Pasien yang diantar merupakan seorang warga dari daerah pelosok Banjarnegara yang telah lama mengidap penyakit kronis namun terkendala biaya dan akses untuk mendapatkan pelayanan medis yang layak. Mengetahui kondisi tersebut, Slamet Wahyudi tidak tinggal diam. Ia menginstruksikan agar GMBI segera membantu secara konkret — bukan hanya lewat sumbangan, tapi dengan kehadiran langsung dan pendampingan moral.

“GMBI itu bukan hanya organisasi, tapi wadah perjuangan rakyat kecil. Kami hadir bukan hanya saat kampanye atau seremonial, tapi ketika masyarakat benar-benar membutuhkan,” ujar Slamet kepada warga yang menyaksikan proses pengantaran pasien. Namun dalam kesempatan ini, dia lebih memilih bertindak daripada berbicara.

Proses pengantaran dilakukan menggunakan kendaraan operasional GMBI, yang memang disiapkan untuk keperluan darurat dan kegiatan sosial. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, suasana hangat tercipta antara tim GMBI dan keluarga pasien. Mereka saling menguatkan, berbagi cerita, dan menyampaikan harapan. Sesampainya di RS Margono, Slamet Wahyudi juga ikut mengurus proses administrasi dan memastikan pasien mendapat layanan yang dibutuhkan.

Kegiatan seperti ini bukanlah hal baru bagi GMBI Banjarnegara. Di bawah kepemimpinan Slamet Wahyudi, GMBI dikenal aktif dalam aksi-aksi sosial kemasyarakatan, mulai dari pendampingan hukum warga, distribusi bantuan bencana, kegiatan santunan anak yatim, hingga advokasi layanan kesehatan. Filosofi yang dipegang Slamet sederhana: tidak ada kekuatan yang lebih besar dari solidaritas kemanusiaan.

Salah satu warga yang ikut menyaksikan aksi tersebut mengaku terharu. “Jarang ada tokoh yang benar-benar turun langsung seperti ini. Pak Slamet dan GMBI benar-benar peduli. Semoga ini jadi inspirasi untuk yang lain,” ujarnya.

Bagi GMBI, kehadiran di tengah masyarakat bukanlah program sesaat, melainkan komitmen jangka panjang. Dalam berbagai kesempatan, Slamet Wahyudi menekankan pentingnya membangun kepercayaan dan keberpihakan pada masyarakat bawah yang selama ini kerap terpinggirkan.

Langkah kecil seperti mengantarkan pasien ke rumah sakit mungkin tak terdengar heroik di tengah berita-berita besar yang mendominasi media. Namun di mata orang yang dibantu, itu bisa menjadi harapan yang nyata — dan di situlah esensi dari perjuangan sosial berada.

Hari ini, GMBI kembali membuktikan bahwa kerja kemanusiaan tidak membutuhkan panggung, cukup hati yang tulus dan tindakan yang nyata. Dan Slamet Wahyudi, sebagai pemimpin, tidak memilih untuk berdiri di belakang meja — ia memilih berada di tengah masyarakat yang dilayaninya.

Penulis: NatanEditor: DenHaryo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *