Umum, Umum  

LPBI NU Banjarnegara Gelar Latihan Gabungan Penguatan Penanggulangan Bencana di Curug Pletuk, Pagedongan

0-0x0-0-0#

Banjarnegara, 18 Mei 2025 — Suara Rakyat Bawah, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim (LPBI) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Banjarnegara menggelar kegiatan latihan gabungan penguatan penanggulangan bencana yang berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu, 17–18 Mei 2025, bertempat di kawasan wisata alam Curug Pletuk, Kecamatan Pagedongan.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan relawan dari berbagai unsur, termasuk unsur LPBI NU, Banser Tanggap Bencana (Bagana), serta elemen masyarakat peduli bencana lainnya. Mereka bersama-sama mengikuti berbagai sesi pelatihan intensif yang dirancang untuk memperkuat kesiapsiagaan dan respons tanggap darurat dalam menghadapi potensi bencana alam yang rawan terjadi di wilayah Banjarnegara dan sekitarnya.

 

Bapak Mukodar dari Bagana, selaku penyelenggara kegiatan, menjelaskan bahwa latihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan koordinasi antar-relawan serta mempererat sinergi antara organisasi masyarakat dan komunitas lokal dalam menghadapi ancaman bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

0-0x0-0-0#

“Banjarnegara merupakan salah satu daerah yang memiliki risiko bencana tinggi, mulai dari tanah longsor, banjir, hingga gempa bumi. Oleh karena itu, latihan seperti ini menjadi sangat penting agar para relawan memiliki kesiapan fisik, mental, dan teknis dalam penanggulangan bencana,” ujar Mukodar saat ditemui awak media.

 

Latihan gabungan ini mencakup sejumlah materi penting, mulai dari simulasi evakuasi korban, penanganan logistik darurat, pertolongan pertama, hingga manajemen posko bencana. Selain itu, para peserta juga dilatih untuk melakukan asesmen cepat di lokasi terdampak serta memahami prosedur komunikasi darurat yang efektif dan terkoordinasi.

 

Curug Pletuk, yang dipilih sebagai lokasi kegiatan, memberikan suasana alam yang mendukung pelatihan secara langsung di medan yang menantang. Medan berbukit dan area hutan yang lebat menjadi simulasi nyata dari kondisi lapangan yang sering dihadapi para relawan saat terjadi bencana.

 

Antusiasme peserta terlihat sangat tinggi selama pelatihan berlangsung. Meskipun harus bermalam di tenda dan menghadapi cuaca yang tidak selalu bersahabat, semangat untuk belajar dan berlatih tidak surut. Para relawan bahu-membahu menyelesaikan setiap sesi dengan semangat gotong royong dan solidaritas yang kuat.

 

Mukodar juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program jangka panjang LPBI NU Banjarnegara dalam membangun komunitas tangguh bencana. Ia berharap, latihan seperti ini bisa terus digelar secara berkala dan diperluas ke kecamatan-kecamatan lain di Banjarnegara.

 

“Kita ingin membangun budaya siaga bencana di tengah masyarakat. Tidak hanya relawan, tapi juga warga secara umum harus memiliki pengetahuan dan kesadaran akan risiko bencana di lingkungan mereka,” pungkasnya.

 

Kegiatan ditutup pada Minggu sore dengan apel bersama dan evaluasi singkat dari panitia dan peserta. Dalam kesempatan itu, disampaikan pula apresiasi dan penghargaan kepada para peserta atas partisipasi aktif mereka selama dua hari pelatihan. Semangat kebersamaan yang terbangun selama kegiatan ini menjadi bekal berharga untuk terus memperkuat jaringan relawan yang siap siaga dan responsif di masa mendatang.

 

 

 

 

 

 

Penulis: Naya AsEditor: DenHaryo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *