Gowa (20/8) – Suara Rakyat Bawah,
Persoalan pembayaran tenaga kerja oleh PT ZXP Technology terus menjadi perhatian serius. Hingga kini, kewajiban perusahaan tersebut belum juga diselesaikan, membuat masalah ini berlarut-larut dan menimbulkan kekecewaan mendalam bagi pekerja yang seharusnya menerima haknya.
JK, pekerja asal Kebumen, Jawa Tengah, yang berada di garda depan perjuangan ini, mengakui bahwa ia sudah menempuh berbagai upaya untuk meminta kejelasan pembayaran. Namun, usaha yang dilakukan tidak pernah mendapatkan jawaban yang pasti dari pihak perusahaan. Situasi ini membuat dirinya semakin kecewa, karena masalah yang seharusnya sederhana—yakni pembayaran hak pekerja—justru berlarut tanpa penyelesaian.
“Sudah terlalu lama saya menunggu kepastian. Tapi sekarang saya tidak lagi sendiri. Saya sudah memberikan kuasa penuh kepada LSM GMBI Distrik Gowa, dan saya yakin persoalan ini akan menemukan jalan keluarnya,” tegas JK.
Bagi JK, keputusan menggandeng GMBI Distrik Gowa adalah langkah strategis. Ia menaruh kepercayaan penuh bahwa lembaga ini memiliki kapasitas dan keberanian untuk menekan PT ZXP Technology agar segera menuntaskan kewajibannya. Fungsi sosial kontrol yang dimiliki GMBI diharapkan menjadi kunci untuk membuka kebuntuan yang selama ini terjadi.
“Apapun langkah yang diambil oleh GMBI, saya serahkan sepenuhnya. Saya percaya mereka akan mengawal kasus ini hingga hak-hak kami benar-benar dipenuhi. Kami tidak akan berhenti sampai semua selesai,” tambahnya.
Keterlibatan GMBI Distrik Gowa menandai fase baru dalam perjuangan ini. Lembaga ini bukan hanya sekadar pendamping, tetapi juga menjadi representasi dari suara pekerja yang ditindas oleh ketidakpastian. Dengan jaringan yang kuat serta pengalaman dalam mengadvokasi kepentingan masyarakat, GMBI diyakini mampu membawa persoalan ini menuju titik terang.
Meski kasus ini telah berlarut-larut, optimisme tetap dijaga. JK bersama GMBI yakin bahwa tekanan sosial, advokasi, dan langkah-langkah strategis yang ditempuh akan memaksa PT ZXP Technology untuk segera menyelesaikan kewajibannya. Harapan itu bukan hanya untuk JK, tetapi juga untuk pekerja lain yang mungkin mengalami persoalan serupa.
Kini, publik menunggu bukti nyata. Perjalanan panjang yang penuh hambatan ini diyakini akan berakhir dengan kepastian. Perusahaan tidak akan bisa terus-menerus menghindar dari tanggung jawab. Dan dengan pendampingan GMBI, keyakinan semakin kuat bahwa perjuangan yang melelahkan ini akan berbuah pada kemenangan: pembayaran hak pekerja yang selama ini ditunda.
“Bagi kami, ini bukan sekadar menuntut hak, tapi juga menegakkan keadilan. Saya yakin, dengan adanya GMBI, semua akan selesai,” pungkas JK dengan penuh keyakinan.