Banjarnegara, Jawa Tengah — Suara Rakyat Bawah,
Di tengah dinamika kehidupan masyarakat kecil yang kerap terabaikan, LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) Distrik Banjarnegara kembali membuktikan kepeduliannya. Bukan dengan janji, tapi lewat aksi nyata yang menyentuh langsung kehidupan rakyat yang sedang menderita.
Hari ini, Senin (9/6), Fajar Priatno, Bendahara Distrik LSM GMBI Banjarnegara, dengan sigap mengantar seorang warga lanjut usia bernama Suparjo (72), asal Desa Karangsari, Kecamatan Punggelan, menuju RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Suparjo yang selama ini tinggal dalam kondisi sederhana, mengeluhkan sakit di bagian ginjal yang makin hari makin terasa menyiksa.
“Beliau sudah lama menahan sakit, tapi karena keterbatasan biaya dan akses, akhirnya tidak tertangani dengan baik,” ujar Fajar saat ditemui di rumah sakit. “Kami tidak bisa diam saja melihat warga seperti Pak Suparjo menderita sendirian.”
Sesampainya di rumah sakit, Suparjo langsung ditangani oleh tim medis dan kini sedang menjalani observasi intensif. Menurut keterangan awal dari pihak rumah sakit, kondisi Pak Suparjo memang perlu ditangani lebih lanjut, mengingat usianya yang sudah lanjut dan keluhan di bagian ginjal yang berpotensi serius.
Fajar Priatno menyampaikan bahwa langkah ini adalah bagian dari komitmen LSM GMBI dalam menjawab keluhan nyata masyarakat bawah, yang selama ini kerap terabaikan oleh sistem dan birokrasi.
“Kami tidak menunggu disposisi atau surat resmi baru bergerak. Begitu laporan masuk dan kondisi mendesak, kami langsung turun tangan. Karena bagi kami, keselamatan nyawa dan kesehatan warga kecil itu prioritas,” tegas Fajar.
Kisah Suparjo menggambarkan bagaimana sulitnya akses layanan kesehatan bagi masyarakat di pedesaan yang hidup dalam keterbatasan. Tidak semua warga memiliki BPJS aktif, dan tak semua tahu prosedur administratif yang rumit. Di sinilah kehadiran LSM seperti GMBI menjadi jembatan—antara harapan dan kenyataan.
Slamet Wahyudi, Ketua Distrik LSM GMBI Banjarnegara, yang juga tengah menangani kasus gangguan kejiwaan seorang warga Dusun Ribug, menyatakan bahwa mereka akan terus memperluas jangkauan bantuan sosial untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Kami tidak hanya fokus pada satu kasus. Di mana pun ada warga kecil yang kesulitan—entah soal kesehatan, pendidikan, atau perlindungan hukum—kami akan hadir. Ini bentuk bakti kami untuk rakyat bawah,” ujarnya.
Keluarga Suparjo menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada tim GMBI yang telah memberikan pendampingan sejak awal hingga masuk rumah sakit. “Kami tidak tahu harus bagaimana tanpa bantuan ini,” ucap salah satu anggota keluarga dengan mata berkaca-kaca.
Kini, kondisi Pak Suparjo masih dalam tahap observasi. Tim medis terus memantau perkembangannya untuk menentukan langkah medis selanjutnya. Di sisi lain, LSM GMBI tetap mendampingi, memastikan bahwa proses perawatan berjalan sesuai hak-hak pasien, terutama untuk warga yang tidak mampu.
Kisah ini kembali menegaskan bahwa di tengah keterbatasan anggaran dan rumitnya prosedur birokrasi, yang dibutuhkan rakyat kecil adalah aksi cepat, ketulusan, dan kehadiran nyata. Dan itulah yang kembali ditunjukkan oleh LSM GMBI Banjarnegara.